CIDR
untuk pembagian IP address yang kedua adalah dengan CIDR(ClassLess Inter Domain Routing)
atau biasa juga disebut dengan prefix "/". sebelum masuk ke cidr, kita harus tau tentang
binari.
konversi dari binary ke desimal dan sebaliknya. pengetahun itu cukup membantu dalam
pembagian IP address cara CIDR.
untuk Class A :
xxxxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyyy
x= netwrok ID , dan y=hosts ID
network IDnya adalah 8 bit maka untuk Class A CIDRnya adalah /8 sampai dengan /30
Untuk Class B :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy
x=network ID dan y=hosts ID
network IDnya adalah 16 bit maka untuk Class B CIDRnya adalah /16 sampai dengan /30
untuk Class C :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx.yyyyyyyy
x=network ID , dan y=hosts ID
network IDnya adalah 24 bit maka untuk Class C CIDRnya adalah /24 sampai dengan /30
ada 4 hal yang harus di perhatikan dalam konsep CIDR:
1. jumlah subnet
2. jumlah host persubnet
3. blok subnet
4. alamat host broadcast
contoh perhitungan CIDR :
192.168.2.0/27
maka :
11111111.11111111.11111111.11100000
kita lihat pada bagian hosts ID....
1. jumlah subnet.
jumlah subnet=2 pangkat jumlah nilai binary pada oktet ke 4 yang bernilai 1 (karena hosts ID
berada pada oktet ke 4)
jumlah subnet=2^3=2x2x2=8
2. jumlah host persubnet=2 pangkat (jumlah binary yang bernilai 0 pada oktet ke 4) - 2
jumlah host persubnet adalah 2^5 - 2=30
3. blok subnet = 255 - jumlah nilai desimal pada oktet ke 4
blok subnet =256 - 224=32, 32+32=64, 64+32=96, 96+32=128, 128+32=160, 160+32=192, 192+32=224
, 224+32=256
jadi blok subnetnya adalah=0,32,64,96,128,160,192,224
maka :
blok 1 = 192.168.2.0/27
blok 2 = 192.168.2.32/27
blok 3 = 192.168.2.64/27
blok 4 = 192.168.2.96/27
blok 5 = 192.168.2.128/27
blok 6 = 192.168.2.160/27
blok 7 = 192.168.2.192/27
blok 8 = 192.168.2.224/27
4. alamat host dan broadcast yang valid
a. host pertama adalah satu angka setelah subnet
b. host terakhir adalah satu angka sebelum broadcast
c. broadcast adalah satu angka sebelum subnet berikutnya
atau biasa juga disebut dengan prefix "/". sebelum masuk ke cidr, kita harus tau tentang
binari.
konversi dari binary ke desimal dan sebaliknya. pengetahun itu cukup membantu dalam
pembagian IP address cara CIDR.
untuk Class A :
xxxxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyyy
x= netwrok ID , dan y=hosts ID
network IDnya adalah 8 bit maka untuk Class A CIDRnya adalah /8 sampai dengan /30
Untuk Class B :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy
x=network ID dan y=hosts ID
network IDnya adalah 16 bit maka untuk Class B CIDRnya adalah /16 sampai dengan /30
untuk Class C :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx.yyyyyyyy
x=network ID , dan y=hosts ID
network IDnya adalah 24 bit maka untuk Class C CIDRnya adalah /24 sampai dengan /30
ada 4 hal yang harus di perhatikan dalam konsep CIDR:
1. jumlah subnet
2. jumlah host persubnet
3. blok subnet
4. alamat host broadcast
contoh perhitungan CIDR :
192.168.2.0/27
maka :
11111111.11111111.11111111.11100000
kita lihat pada bagian hosts ID....
1. jumlah subnet.
jumlah subnet=2 pangkat jumlah nilai binary pada oktet ke 4 yang bernilai 1 (karena hosts ID
berada pada oktet ke 4)
jumlah subnet=2^3=2x2x2=8
2. jumlah host persubnet=2 pangkat (jumlah binary yang bernilai 0 pada oktet ke 4) - 2
jumlah host persubnet adalah 2^5 - 2=30
3. blok subnet = 255 - jumlah nilai desimal pada oktet ke 4
blok subnet =256 - 224=32, 32+32=64, 64+32=96, 96+32=128, 128+32=160, 160+32=192, 192+32=224
, 224+32=256
jadi blok subnetnya adalah=0,32,64,96,128,160,192,224
maka :
blok 1 = 192.168.2.0/27
blok 2 = 192.168.2.32/27
blok 3 = 192.168.2.64/27
blok 4 = 192.168.2.96/27
blok 5 = 192.168.2.128/27
blok 6 = 192.168.2.160/27
blok 7 = 192.168.2.192/27
blok 8 = 192.168.2.224/27
4. alamat host dan broadcast yang valid
a. host pertama adalah satu angka setelah subnet
b. host terakhir adalah satu angka sebelum broadcast
c. broadcast adalah satu angka sebelum subnet berikutnya
0 komentar:
Posting Komentar